Mengenal PivotTable

Ditulis Oleh: Dedy E Hutauruk | 05.42 | | 0 komentar »

Jika Anda memiliki sejumlah data yang besar dan terdiri atas banyak kolom (field), tentu dari data itu banyak makna yang dapat disimpulkan. Namun demikian, akan sulit bila Anda harus menyimpulkan kecenderungan apa yang terjadi, perbandingan antara suatu field dengan field yang lain, perulangan data, hubungan perulangan data dalam suatu periode. Untuk melakukan analisa yang jelas diperlukan pengelompokan, pengurutan, serta pengolahan data sesuai spesifikasi yang diperlukan. Microsoft Excel telah menyediakan sarana pengelolaan data berupa Sorting (pengurutan data), Filter (penyaringan data), dan Sub Total (pengelompokan dan perhitungan data)1. Namun, jika fasilitas tadi belum mencukupi kebutuhan Anda dalam menganalisa data, maka ada suatu sarana yang hebat dari Excel disebut PivotTable


Ketik data seperti gambar berikut:

Sekarang kita ingin mengetahui berapa total penjualan buku setiap tanggal dari setiap sales dengan menggunakan Pivot Table

- Sorot range A2 sampai C12
- Klik [Data] pada Menu Bar lalu klik [PivotTable and PivotChart Report…]

Akan muncul gambar berikut

- Secara default option button [Microsoft Office Excel list or database] dan PivotTable dipilih
- Jika ingin disertai dengan Chart maka klik pada option button PivotChart report
- Klik [Next]
- Muncul kotak dialog PivotTable dan PivotChart Wizard dan Range A2:C12 disorot

- Klik [Next]
Muncul kotak dialog berikut

- Klik [Layout]

- Drag [Tgl] ke area [Row]
- Drag [Sales] ke area [Row]
- Drag [Jml] ke area [Column] atau [Data]

Notes
Dalam PivotTable data yang bersifat hitungan, contoh: Jumlah ,Average dll diletakkan pada area Column. Sedangkan data yang sifatnya nama,tanggal,keterangan dll diletakkan pada area Row

- Kemudian klik [OK]
- Muncul kotak dialog berikut

- Ada 2 option button, [New worksheet] jika Pivot akan diletakkan pada sheet baru dan [Existing worksheet] jika Pivot akan diletakkan pada sheet yang sama dengan data tadi
- Sebagai contoh klik option button [New worksheet]
- Maka hasil akhirnya adalah seperti gambar berikut


- Untuk tampilan lain coba drag tulisan [Sales] ke [Total] ==> Timpa
- Maka hasilnya akan seperti ini


Perhatikan tanda panah pada combo box [Tgl] dan [Sales], coba anda klik…

Anda dapat memilih salah satu Sales yang ingin dilihat. Fungsinya seperti Auto Filter. Untuk menghilangkan tanda Check List terlebih dahulu klik pada [Show All], setelah itu pilih satu atau lebih nama Sales

Cukup jelas kah bahasan mengenai penggunaan PivotTable ini?
Jika ada yang kurang jelas silahkan diskusikan dengan saya dengan meninggalkan komentar


Cara Menjalankan Macro

Ditulis Oleh: Dedy E Hutauruk | 07.46 | | 0 komentar »

Pada artikel terdahulu sudah saya tulis cara menjalankan Macro adalah dengan cara:
- Dari menu bar Visual Basic Editor (VBE) dengan mengklik [Run] - [Run Sub/UserForm F5]

- Dari menu bar Visual Basic Editor (VBE) dengan menekan tombol F8 beberapa kali untuk Melihat Macro Bekerja Step by Step atau line demi line
Kedua cara di atas adalah melalui Visual Basic Editor. Tentu saja ini agak riskan jika pemakai Macro anda harus selalu masuk ke VBE. Karena bisa jadi Macro yang anda buat, secara sengaja ataupun tidak sengaja bisa "tersentuh" dan berubah yang mengakibatkan kesalahan pada program.
Menjalankan Event pada Macro yang paling banyak digunakan adalah melalui Tombol (Button) Tombol ini umumnya di tempatkan pada Worksheet dan UserForm. Untuk menjalankan Event cukup hanya dengan mengklik tombol ini


Note
Event adalah:
Kejadian yang timbul akibat prosedur VBA (Macro) dijalankan, adapun contoh Event adalah Menghapus range, Membuka file,Mengcopy range, Mengcopy sel dll

Kembali ke awal tadi, bagaimana menjalankan Macro selain 2 cara yang di atas tadi? Pertama- tama siapkan sebuah kode sebagai bahan untuk latihan, kodenya adalah sbb:
Sub Latihan()

Range("A1").Value = 10
Range("A2").Value = 15
Range("A3").Formula = "=A1+A2"

Range("A1").Select

End Sub

CARA 1
- Dari menu bar Sheet1 Excel klik [Tools] - [Macro] - [Macros]
- Akan muncul seperti Gambar 1 berikut

- Lalu klik tombol Run, maka Macro akan dieksekusi yaitu muncul angka pada selA1=10,A2=15 dan A3=25

CARA 2
- Hapus angka terdapat pada SeL A1,A2 dan A3
- Dari menu bar Sheet1 Excel klik [Tools] - [Macro] - [Macros]
- Perhatikan Gambar 1 lalu klik tombol Options
- Lalu akan muncul gambar berikut


- Pada kotak Ctrl+Shift ketikkan huruf S besar lalu klik OK
- Sekarang tekan Ctrl+Shift+S bersamaan, maka Macro akan dieksekusi

Untuk cara lainnya Klik disini


Modul Dan Prosedur

Ditulis Oleh: Dedy E Hutauruk | 05.59 | | 0 komentar »

Modul adalah tempat prosedur diletakkan

Prosedur adalah: Unit kode yang diapit atau terletak diantara statement Sub dan End Sub dan statement Function dan End Function
Contoh 1
Sub Test()
Range ("A1").Value = 20
End Sub
Contoh 2
Function Test()
Range ("A1").Value = 20
End Function
Kedua prosedur di atas jika dijalankan akan sama-sama menghasilkan nilai 20 pada sel A1

Prosedur dalam Visual Basic Application mempunyai 2 lingkup.Yaitu lingkup PRIVATE dan PUBLIC
A. Lingkup PRIVATE
Sebuah prosedur dengan menggunakan lingkup PRIVATE, hanya dapat di akses dan mengakses prosedur lain tetapi hanya dalam satu modul yang sama (lihat gambar-1)


Keempat prosedur diatas berada dalam satu modul yang sama.Yaitu Module1 Jika Test1 kita jalankan maka akan menghasilkan nilai 1 pada sel A1, demikian juga Test2 dan Test3 akan menghasilkan nilai 1 pada sel A2 dan A3.
Bagaimana dengan Test4?
Test4 jika dijalankan akan menjalankan Test2 (Call Test2) yaitu menghasilkan nilai 1 pada sel A2 . Private Sub Test4() akan berfungsi karena yang di akses (dipanggil) yaitu Private Sub Test2() berada dalam satu modul

Note: Agar lebih jelas, gunakan F8 untuk menjalankan prosedur . Lihat postingan Melihat Macro Bekerja Step By Step

- Sekarang tambahkan sebuah modul, dengan cara klik [Insert] lalu klik [Module]
- Di Jendela Kode Module2 Cut Copy kan Test2 yang di Module1 (lihat gambar-2)

Kembali ke jendela kode Module 1
Letakkan kursor di Test4, lalu jalankan prosedur, apa yang terjadi?
Akan muncul pesan ERROR seperti gambar-3, karena Test2 yang di call berada pada modul yang lain (module2)

B. Lingkup PUBLIC
Lingkup PUBLIC adalah kebalikan dari Lingkup PRIVATE. Lingkup PUBLIC dapat diakses dan mengakses prosedur ke semua modul dalam satu Workbook

Kembali ke gambar-2
- Di Module1 =>Private Sub Test4() ganti dengan Public Sub Test4(),
- Di Module2 =>Private Sub Test2() ganti dengan Public Sub Test2(),

Sekarang jalankan prosedur Private Sub Test2, dan lihat hasilnya.Angka 1 akan muncul di sel A2







Melihat Macro Bekerja Step By Step

Ditulis Oleh: Dedy E Hutauruk | 00.01 | | 0 komentar »

Dalam membuat suatu program, ada 3 hal penting yang pasti dikerjakan oleh seorang Programmer
Yaitu:
  • Merencanakan dan membangun sebuah program
  • Membuat Design nya
  • Menguji atau test hasil program
Demikian juga untuk Macro Excel ini, ketiga hal di atas pasti akan anda temui setiap kali anda akan membuat suatu program yang berbasiskan bahasa Macro. Dari ketiga komponen diatas maka faktor terbesar adalah menguji hasil program anda dari mulai awal, pertengahan hingga selesai seutuhnya. Anda harus menguji setahap demi setahap supaya segera tahu dimana hal-hal yang harus segera diperbaiki
Nah..untuk mengujinya maka kita harus bisa tahu bagaimana Macro itu bekerja Step By Step

Langkah pertama
- Masuk ke jendela kode lalu copykan kode berikut ini:
Sub Lihat()
Range("A1").Value = 10
Range("B1").Value = 15
Range("C1").Value = Range("A1").Value + Range("B1").Value
Range("A1").Select
End Sub

- Atur jendela supaya Jendela Kode dan Sheet Excel terlihat bersamaan
Caranya:
Pada menu bar Visual Basic Editor klik [Window] kemudian [Tile Vertically] Atur posisi dan besarnya supaya terihat seperti gambar berikut :


Langkah Kedua
- Pada sheet Excel taruh sel aktif di sel A1
- Pada Jendela Kode klik dimana aja

Langkah ketiga
- Tekan F8 ===> lihat gambar berikut:

Ada tanda panah kuning dan Sub Lihat() di sorot warna kuning sebagai step pertama Macro bekerja.Perhatikan pada sheet Excel belum terjadi apa-apa

- Tekan F8 kembali ===> lihat gambar berikut

Tanda panah begerak ke line 2 dari kode. Di Sheet Excel belum terjadi apa-apa

- Tekan F8 kembali ===> lihat gambar berikut

Panah kuning bergerak ke line 3, dan di Sheet Excel sel A1 muncul angka 10

- Tekan F8 kembali ===> lihat gambar berikut

Panah kuning bergerak ke line 4, dan di Sheet Excel sel B1 muncul angka 15

- Tekan F8 kembali ===> lihat gambar berikut

Panah kuning bergerak ke line 5, dan di Sheet Excel sel C1 muncul angka 25
sebagai hasil penjumlahan Sel A1 + Sel B1

- Tekan F8 kembali ===> lihat gambar berikut

Panah kuning bergerak ke line 6, dan di sel aktif kembali ke Sel A1 sebagai akibat dari perintah Range("A1").Select

Jadi beginilah Macro bekerja Step By Step

Sekarang coba anda ganti kode line 2 sbb:

Range("A1").Valu = 10 ==>Value menjadi Valu

Tekan F8 3X maka pada F8 yang ke tiga akan muncul pesan berikut

Karena Valu tidak dikenal oleh VBA

Menambahkan Sebuah Macro

Ditulis Oleh: Dedy E Hutauruk | 00.48 | | 1 komentar »

Sebagian besar Macro dirancang dan dikembangkan pada Jendela Kode.Untuk latihan kali ini kita akan membuat suatu prosedur Macro sederhana untuk lebih memperdalam dasar-dasar pengenalan Macro anda
- Buka sheet Excel
- Tekan [Alt-F11] untuk masuk ke Visual Basic Editor
- Klik ganda Sheeet1(Sheet) pada Jendela Project
- Pada jendela kode ketik Sub Test() kemudian Enter
- Maka otomatis kita akan mendapatkan 2 line kode sbb

Sub Test()

End Sub


Note:
- Huruf "S" pada Sub Test otomatis akan muncul huruf besar "S" walaupun anda mengetikkan dengan huruf "s" kecil.Demikian juga untuk kode-kode yang dikenal VBE yang lainnya.Huruf kecil secara otomatis akan berubah menjadi huruf besar.Jadi anda tidak usah repot-repot untuk mengganti huruf awal dengan huruf besar

Sekarang mari kita lanjutkan lagi:
- Tambahkan kode diantara 2 line kode tadi sehingga menjadi seperti ini
Sub Test()
Sheets("Sheet1").Select
Range("C1").Select

Do Until Selection.Offset(0, -2).Value = ""
Selection.Value = Selection.Offset(0, -2).Value & " " & Selection.Offset(0, -1)
Selection.Offset(1, 0).Select
Loop

Range("A1").Select
End Sub

- Untuk lebih mudahnya, Copy paste saja kode diatas ke Jendela kode anda
Keterangan kode:
Kode diatas artinya adalah menggabungkan kata yang terdapat pada kolom A dan kata yang terdapat pada kolom B dan hasil penggabungannya berada di kolom C.Prosedur akan berjalan terus selama ada kata di sel kolom A. Prosedur akan berhenti sampai data terakhir di kolom A

- Tekan [Alt -F11] untuk kembali ke Excel
- Sekarang ketik 5 buah nama di kolom A (Sel A1:A5) dan 5 buah nama di kolom B (Sel B1:B5)
Lihat gambar

- Tekan [Alt-F11] untuk kembali ke Visual Basic Editor
- Jalankan Macro ini dengan cara klik [Run] - [Run/Sub UserForm F5]
- Tekan [Alt -F11] untuk kembali ke Excel dan lihat apa yang terjadi (Lihat Gambar)

- Hasilnya nama di kolom A dan B bergabung di kolom C dengan spasi tentunya.Spasi ini ada sebagai akibat dari kode
Selection.Value = Selection.Offset(0, -2).Value & " " & Selection.Offset(0, -1)
- Sekarang coba ganti kode nya dengan ini:
Selection.Value = Selection.Offset(0, -2).Value & Selection.Offset(0, -1)
Maka hasilnya akan menjadi seperti ini: Penggabungan tanpa spasi


- Kembalikan lagi ke kode awal
- Hapus semua hasil penggabungan (Kolom C) kemudian nama Duma di kolom A (Lihat gambar)


- Kembali ke VBE [Alt - F11] lalu jalankan Macro nya
- Maka hasilnya menjadi seperti ini


Sesuai dengan yang saya tulis diatas tadi, Prosedur akan berhenti sampai data terakhir di kolom A , artinya data tidak boleh LONGKAP

Cukup jelas?






Jendela Kode

Ditulis Oleh: Dedy E Hutauruk | 23.08 | | 1 komentar »

Sekarang kita masuk ke Jendela VBE yang ketiga yaitu Jendela Kode. Lebih dari 90% pekerjaan VBA dilakukan di Jendela Kode.
- Menulis program (perintah)
- Menguji prosedur VBA (Macro)
- Memodifikasi sesuai kebutuhan

Untuk lebih memahami pengenalan Jendela Kode, kita akan coba membuat sebuah Macro sederhana


- Masuk ke Visual Basic Editor (VBE)
- Pada Project Window klik ganda pada Sheet1
- Klik di mana aja pada Jendela Kode
- Tulis kode berikut, atau langsung copy paste saja
Sub Test()

Range("A1").Value = 10
Range("B1").Value = 15
Range("C1").Formula = "=A1+B1"

Range("A1").Select

End Sub
Pada Jendela Kode akan terlihat seperti gambar ini:

- Untuk menjalankannya Klik [Run] - [Run/Sub UserForm F5]
- Perhatikan apa yang terjadi pada Sheet1 (Lihat Gambar)

- Sel A1=10, sel B1=15 dan sel C1 hasil jumlah A1+B1 =25 dan sel aktif ada di sel A1 sebagai akibat dari perintah Range("A1").Select

Kita coba satu contoh lagi...
- Buka Jendela Kode
- Klik ganda pada Sheet1
- Ada 2 listbox yaitu General dan (Declarations)
- Pada listbox General pilih Worksheet dan pada Declarations pilih Activate
- Maka hasilnya akan seperti gambar berikut

- Worksheet_Activate artinya adalah setiap kali Sheet diaktifkan maka prosedur yang dibuat akan dijalankan secara otomatis. Untuk lebih jelasnya, ketikkan kode berikut
Private Sub Worksheet_Activate()
MsgBox " Selamat Datang di d-Josva"
End Sub
- Sekarang anda beralih ke Excel
- Di Sheet1 otomatis akan muncul pesan:


- Sekarang coba anda klik Tab Sheet2 apakah pesan itu muncul?
Tentu saja tidak, karena prosedur dibuat di Sheet1.Kira-kira sudah paham kan bagaimana bekerja di Jendela Kode? Jika belum diskusikan dengan mengirimkan komentar anda




Jendela Properties

Ditulis Oleh: Dedy E Hutauruk | 20.48 | | 0 komentar »

Sudah paham dengan Jendela Project? Jika sudah sekarang kita akan bahas Jendela Visual Basic Editor yang kedua yaitu Jendela Properties. Komponen yang anda pilih pada Jendela Project (single klik) akan ditunjukkan properties nya di Jendela Properties. Di Jendela Properties inilah anda dapat mengatur dan memodifikasi komponen yang terdapat dalam Jendela Project

Mengenal Jendela Properties

Sebuah Worksheet mempunyai 12 properties yang dapat kita atur dan modifikasi dengan menggunakan pemrograman bahasa VBA. Sekarang tekan [Alt-F11] untuk masuk ke Visual Basic Editor, klik pada sheet1(Sheet1) di Jendela Project
Lihat gambar berikut:


Bagaimana Bekerja Dalam Jendela Properties

- Tekan kembali [Alt-F11] untuk kembali ke Excel
- Ganti nama Sheet1 pada Tab [Sheet1] dengan cara klik kanan lalu klik [Rename]
- Ketik Test sebagai nama baru dari Sheet1 tadi (lihat gambar)

- Tekan kembali [Alt-F11]
- Perhatikan gambat berikut, properties Name sudah berganti menjadi Test


Sekarang kita coba menyembunyikan sebuah sheet pada Excel dengan memodifikasinya melalui Jendela Properties. Cara konvensional menyembunyikan sebuah sheet adalah dari menu bar Excel yaitu klik [Format] - [Sheet] - [Hide]. Sheet memang akan tersembunyi, tapi cara ini kurang aman jika anda ingin benar-benar menyembunyikan suatu sheet. Karena orang lain akan mudah membuka kembali dengan mengklik [Unhide]. Sedangkan jika menyembunyikan Sheet melalui pengaturan Properties akan lebih aman karena Jendela VBE bisa kita Password (Klik- Cara Mempassword VBE).

Caranya bagaimana?

Perhatikan kembali gambar Jendela Properties di atas
- Klik pada kotak Visible lalu klik tanda panah (menu drop down)
maka akan muncul gambar seperti berikut:

Ada 3 pilihan yang bisa dilakukan pada Sheet Test
  • xlSheetVisible = Sheet kelihatan
  • xlSheetHidden = Sheet tersembunyi
  • xlSheetVeryHidden = Sheet sangat tersembunyi
Sebagai contoh klik pada xlSheetVeryHidden, lalu tekan [Alt-F11] untuk kembali ke Excel. Perhatikan pada Tab Sheet, Sheet Test sudah "hilang".
Mudah bukan?


Jendela Project

Ditulis Oleh: Dedy E Hutauruk | 06.53 | | 0 komentar »

Anda tentu sudah memahami Visual Basic Editor (VBE) Bukan? Nah dalam pelajaran sebelumnya sudah dijelaskan bahwa Visual Basic Editor mempunyai 3 Jendela Yaitu:
  • Jendela Project,
  • Jendela Properties
  • Jendela Kode.
Nah, sekarang saya akan bahas mengenai Jendela Project

Mengenal Jendela Project
Tampilan awal dari Jendela Project adalah 3 Sheet dan dan 1 komponen lain yaitu Workbook. Workbook adalah komponen tempat anda menyimpan Macro atau Prosedur VBA, yang akan berjalan secara otomatis ketika Workbook dibuka
Perhatikan gambar di bawah ini, ini adalah gambar yang menunjukkan pada saat semua workbook sedang terbuka.

Bagaimana bekerja di dalam Jendela Project?
  • Sekarang tekan [Alt - F11] untuk kembali ke Worksheet Excel
  • Tambahkan sebuah sheet dengan cara klik kanan pada salah satu sheet, kemudian klik [Insert] lalu klik [Worksheet]
  • Kemudian tekan kembali [Alt-F11] untuk kembali lagi ke Jendela VBE
  • Perhatikan!! Pada Jendela Project ada tambah satu sheet, yaitu Sheet4(Sheet4)
  • Sekarang tekan kembali [Alt-F11] untuk kembali ke Excel
  • Klik kanan pada Sheet4, kemudian klik [Rename] lalu ketikkan Test
  • Tekan kembali [Alt - F11]
  • Perhatikan pada gambar, Sheet(Sheet4) berganti nama menjadi Sheet4(Test)
Belum jelas?
Silahkan baca kembali, atau silahkan diskusikan dengan memberikan komentar di kotak komentar



Visual Basic Editor (VBE)

Ditulis Oleh: Dedy E Hutauruk | 04.45 | | 0 komentar »

Prosedur atau kode macro dapat dikembangkan, dimodifikasi dan diuji di dalam Visual Basic Editor (VBE). Visual Basic Editor adalah sebuah aplikasi yang mudah dipelajari dan digunakan. Prosedur VBE merupakan bagian dari workbook, dimana pada saat workbook disimpan maka semua komponen VBA secara otomatis juga akan tersimpan. Demikian juga jika anda menghapus workbook maka komponen VBA juga akan ikut terhapus

Mengenal Jendela VBE
  • Buka jendela Microsoft Office Excel anda
  • Klik [Tool] - [Macro] - [Visual Basic Editor] atau bisa juga tekan [Alt - F11]
  • Maka akan muncul halaman seperti berikut
  • Kemudian klik ikon [Properties Window] lalu double klik pada [Sheet1(sheet1)]
  • Maka akan muncul halaman seperti berikut. Inilah yang disebut 3 Jendela Visual Basic Editor. Yaitu Jendela Project,Properties dan Kode
  • Untuk menambahkan Modul dan Form klik kanan pada Jendela Project, kemudian klik apa yang akan ditambahkan (lihat gambar)
Demikian sekilas mengenal Jendela VBE pada Excel, silahkan pahami dulu. Jika sudah paham silahkan melangkah ke pelajaran berikutnya untuk mengenal lebih dekat tentang ke 3 Jendela pada VBE yang sudah diperkenalkan tadi

Do...Loop

Ditulis Oleh: Dedy E Hutauruk | 07.40 | | 1 komentar »

Perintah Do...Loop digunakan untuk menguji suatu kondisi awa dari pengulangan. Sebenarnya fungsinya hampir sama saja dengan For...Next. Perintah Do...Loop ini akan berjalan sepanjang kondisi bernilai True dan akan berhenti ketika kondisi menjadi False. Pola perintah Do...Loop yang akan kita bahas adalah sbb:
  • Do While...Loop
  • Do Until...Loop
  • Do...Loop While
  • Do...Loop Until


1.Do While...Loop
Pola:
Do While[kondisi]
[statement]
Loop
Contoh aplikasinya:
Sub Test1()
i = 1
Do While i <= 10 Cells(i, 1) = i i = i + 1
Loop

End Sub
Perintah pengulangan akan terjadi terus selama pengulangan lebih kecil atau sama dengan 10 kali(Do While <=10). Perintah akan berhenti pada saat pengulangan sudah mencapai 10 kali. Hasil perintah ini adalah mengirim data angka 1 sampai 10 pada kolom A1 sampai A10.

2.Do Until...Loop
Pola:
Do Until[kondisi]
[statement]
Loop
Contoh aplikasinya:
Sub Test2()
i = 1
Do Until i = 11
Cells(i, 1) = i
i = i + 1
Loop
End Sub
Hasil perintah ini juga adalah mengirim data angka 1 sampai 10 pada kolom A1 sampai A10

3.Do...Loop While
Pola:
Do
[statement]
Loop While[kondisi]
Contoh aplikasinya:
Sub Test3()
i = 1
Do
Cells(i, 1) = i
i = i + 1
Loop While i < style="color: rgb(51, 51, 255);">
End Sub
Hasil perintah ini juga adalah mengirim data angka 1 sampai 10 pada kolom A1 sampai A10

4.Do...Loop Until
Pola:
Do
[statement]
Loop Until[kondisi]
Contoh aplikasinya:
Sub Test4()
i = 1
Do
Cells(i, 1) = i
i = i + 1
Loop Until i = 11
End Sub
Hasil perintah ini juga adalah mengirim data angka 1 sampai 10 pada kolom A1 sampai A10.

For...Next

Ditulis Oleh: Dedy E Hutauruk | 03.04 | | 0 komentar »

Untuk melaksanakan kode secara berulang, maka kita menggunakan suatu struktur pengulangan.Perintah For...Next dipakai untuk pengulangan yang berulang-kali. Perintah For...Next menggunakan variabel counter yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan sebuah nilai selama perintah berjalan.

Pola:
For Counter = [nilai awal] To [nilai akhir]
[statement]
Next[counter]

Contoh aplikasinya:
Sub Test1()
For i = 1 To 10
Cells( i , 1) = i
Next i
End Sub
Sekarang coba jalankan Macro Test1, hasilnya akan seperti gambar berikut:

i adalalah variabel counter dari 1 sampai 10. Perintah Cells(i , 1) akan mengirim nilai ke kolom pertama (kolom A) dan baris i (dalam hal ini baris 1 sampai 10). Jika Cells(i , 1) diganti dengan Cells(i , 2) maka perintah akan mengirim nilai ke kolom kedua (Kolom B) dan baris 1 sampai 10 dengan nilai yang meningkat. Apakah perintah ini hanya terbatas tiap 1 baris saja?? Ternyata tidak. Perintah For...Next bisa kita gunakan dengan mengatur berapa step pengulangannya. Bagimana caranya??Pertama kita lihat dulu polanya:

Pola:
For Counter = [nilai awal] To [nilai akhir] Step [jumlah step]
[statement]
Next[counter]
Contoh aplikasinya:
Sub Test2()
For i = 1 To 10 Step 2
Cells (i , 1) = i
Next i
End Sub

Perintah For i = 1 To 10 step 2 akan mengirim nilai dengan lompatan 2 yang dimulai dari 1.Maka hasilnya adalah 1,3,5,7,9. Contoh lain dengan menggunakan Step ini adalah sbb:

Contoh aplikasinya:
Sub Test3()
For i = 10 To 1 Step -2
Cells (i , 1) = i
Next i
End Sub
Maka hasilnya akan muncul 2,4,6,8,10
Silahkan berlatih lebih banyak lagi untuk lebih memahami ulasan kali ini. Anda tinggal mencoba mengganti-ganti angka pada contoh kode diatas.
Kurang jelas atau ada pendapat lain?. Anda dapat berkomentar (Gratis koq)


If dan Select Case

Ditulis Oleh: Dedy E Hutauruk | 02.34 | | 0 komentar »

If dan Select Case adalah sebuah pernyataan bersyarat. If dan Select Case adalah merupakan suatu perintah untuk mengambil suatu keputusan terhadap sebuah atau beberapa kondisi. Kondisi adalah ungkapan untuk mengevaluasi sebuah pernyataan apakah bernilai benar atau salah. Sekarang mari kita bahas satu persatu, dengan pengelompokan pemakaian sebagai berikut"
  • If...Then...Else
  • If...Then...ElseIf
  • Select case

1. If...Then...Else
Dalam bahasa Indonesianya adalah Jika...Maka....Selain Itu
Pola:
If [kondisi1] Then
[statement1]
Else
[statement2]
End if
Analogi:
Jika [Nilai=A] Maka
[Anda Lulus]
Selain Itu===>Maksudnya selain "A"
[Anda Tidak Lulus]
Contoh Macro nya:
Sub Test1()
If Range ("A1").Value = "A" Then
MsgBox "Anda Lulus"
Else
MsgBox "Anda Tidak Lulus"
End If
End Sub
Untuk melihat hasilnya sekarang anda ketik "A" dan "B" di sel A1, lalu jalankan Macro Test1. Apa hasilnya?? Jika anda berhasil maka hasilnya akan seperti gambar berikut ini:

2. If...Then...ElseIf
Dalam bahasa Indonesianya adalah Jika...Maka....Selain Itu Jika...Maka...Selain Itu..., bingung ya. Lebih jelasnya lihat penjelasan berikut

Pola:
If [kondisi1] Then
[statement1]
ElseIf
[statement2]
Else
[statement3]
End if
Analogi:
Jika [Nilai=A] Maka
[Anda Lulus Istimewa]
Selain Itu Jika
[Nilai = B] Maka
[Anda Lulus]
Selain Itu ==>Maksudnya jika bukan "A" atau "B"
[Anda Tidak Lulus]
Contoh Macronya:
Sub Test2()
If Range ("A1").Value = "A" Then
MsgBox "Anda Lulus Istimewa"
Else
If Range ("A1").Value = "B" Then
MsgBox "Anda Lulus"
Else
MsgBox "Anda Tidak Lulus"
End If
End If
End Sub
Sekarang coba ketik "A","B" dan "C" di sel A1, lalu jalankan macro Test2 ,maka hasilnya untuk "A" akan muncul pesan "Anda Lulus Istimewa", "B" muncul pesan "Anda Lulus", sedangkan "C" akan muncul pesan "Anda Tidak Lulus"

3. Select Case
Perintah Select Case gunanya adalah untuk mempersingkat perintah supaya lebih efisien. Perintah ini mengefisienkan pemakaian ElseIf yang berulang-ulang.Untuk lebih jelasnya, ikuti pembahasan berikut

Pola:
Select Case [ungkapan utama]
Case Is [ungkapan1]
[statement1]
Case Is [ungkapan2]
[statement2]
Case Is [ungkapan3]
[statement3]
Case Is [ungkapan ke...n]
[statement ke...n]
Case Else
[statement x]
End Select
Analogi:
Kejadian terhadap Nilai
Kejadian Nilai A
[Anda Lulus Istimewa]
Kejadian Nilai B
[Anda Lulus Biasa]
Kejadian Nilai C
[Anda Lulus Pas-Pasan]
Kejadian Selain Itu===>Maksudnya selain "A,B,C"
[Anda Tidak Lulus]
Contoh Macro nya:
Sub Test3()
Select Case Range("A1").Value
Case Is = "A"
MsgBox " Anda Lulus Istimewa"
Case Is = "B"
MsgBox "Anda Lulus Biasa"
Case Is = "C"
MsgBox "Anda Lulus Pas-Pasan"
Case Else
MsgBox "Anda Tidak Lulus"
End Select
End Sub
Ketik "A,B,C,D" di sel A1, maka hasilnya akan muncul pesan sesuai dengan yang dikondisikan

Asal Nama Tempat DI Jakarta

Ditulis Oleh: Dedy E Hutauruk | 01.12 | | 0 komentar »

Kota Jakarta adalah jantung ibukota dari negara Republik Indonesia di mana pusat perekonomian beserta berjuta permasalahannya ada di kota besar padat penduduk ini. Di balik nama beberapa daerah di Jakarta tersimpan kisah, cerita dan sejarah dari mana nama itu muncul.
Berikut di bawah ini adalah beberapa asal-muasal nama daerah terkenal di DKI Jakarta :


A. Glodok
Asalnya dari kata grojok yang merupakan sebutan dari bunyi air yang jatuh dari pancuran air. Di tempat itu dahulu kala ada semacam waduk penampungan air kali ciliwung. Orang tionghoa dan keturunan tionghoa menyebut grojok sebagai glodok karena orang tionghoa sulit mengucap kata grojok seperti layaknya orang pribumi.

B. Kwitang
Dulu di wilayah tersebut sebagian tanah dikuasai dan dimiliki oleh tuan tanah yang sangat kaya raya sekali bernama Kwik Tang Kiam. Orang Betawi jaman dulu menyebut daerah itu sebagai kampung si kwi tang dan akhirnya lama-lama tempat tersebut dinamai kwitang.

C. Senayan
Dulu daerah senayan adalah milik seseorang yang bernama wangsanaya yang berasal dari Bali . Tanah tersebut disebut orang-orang dengan sebutan wangsanayan yang berarti tanah tempat tinggal atau tanah milik wangsanaya. Lambat laun akhirnya orang menyingkat nama wangsanayan menjadi senayan.

D. Menteng
Daerah Menteng Jakarta Pusat pada zaman dahulu kala merupakan hutan yang banyak pohon buah-buahan. Karena banyak pohon buah menteng orang menyebut wilayah tersebut dengan nama kampung menteng. Setelah tanah itu dibeli oleh Pemerintah Belanda pada tahun 1912 sebagai lokasi perumahan pegawai pemerintah Hindia Belanda maka daerah itu disebut menteng.

E. Jalan Jaksa
Krn dulu daerah sana tempat nge-kost-nya pelajar2 asal Indonesia yg sekolah hukum Belanda...

F. Matraman
Merupakan tempat basisnya sultan agung yang mau menyerang batavia . nah
karena sultan agung drai mataram maka tempat tersebut dikenal dengan mataraman....lama2 sebutan tersebut berubah jadi matraman

G. Tanah Abang
Tanah Abang dulunya tanah sekitar situ berwarna merah (abang dlm bhs Jawa ). Sekarang berwarna "emas" karena mahalnya tanah disana

H. Pademangan
Pademangan yang bersebelahan dengan Kemayoran adalah dua daerah yang
dipimpin oleh Demang Betawi (lokal) dan Mayor (londo)..

I. Kebayoran
Kebayoran dulunya tanah Tuan Bayor Belanda

J. Karet Tengsin
Karet Tengsin dulunya adalah Perkebunan karet milik etnis China bernama Tieng Shin, karna orang pribumi susah nyebutnya jadi Tengsin aja

K. Kuningan
Kuningan adalah dulunya tempat menetapnya seorang Pangeran dari Cirebon bernama Pangeran Koeningan.

L. Buncit
Dulunya di jalan buncit raya sekarang ada pedagang kelontong China berperut gendut (Buncit) yg terkenal.

M. Bangka
Dulunya disana banyak ditemukan mayat (bangke/bangkai) orang yg dibuang di kali krukut.

N. Cilandak
Konon di sana pernah ditemukan seekor landak raksasa

O. Tegal Parang
Disana banyak ditemukan alang2 tinggi (tegalan) yg dipotong dgn parang (golok).

P. Blok A/M/S
Dulunya sekitar situ tempat pembukaan perumahan baru yg ditandai dgn blok, mulai A-S. Sayang yg tersisa tinggal 3 blok doang.

Q. Pasar Rumput
Dulunya tempat berkumpulnya tukang rumput yg menjualnya untuk kalangan meneer Belanda yg tinggal di kampung elit, Menteng.

R. Kalimalang
Karena kali/sungai yg mengalir di spanjang jalan tersebut tidak mengarah kelaut (utara) melainkan kearah barat(silang/malang)

S. Lebak Bulus
Lebak artinya kolam, Bulus artinya penyu or kura2,, dinamain lebak bulus soalnya dulu disini jd sentral penjualan penyu or kura2 yg di taro di kolam2

Parsubang

Ditulis Oleh: Dedy E Hutauruk | 01.07 | | 0 komentar »

Adong ma sada keluarga halak hita tinggal di Jakarta on
Jadi naeng pangolihon anak ma attong keluarga on
Sebagian besar keluargana nga tinggal di Jawa on, tepatna di daerah
Jawa Barat ma, ima di Garut, Subang, Sukabumi dohot Tasikmalaya.
Alai jarang be do lao tu adat, alana nungnga gabe karismatik be sude

Tiba ma hari H ulaoni..Ai di Wisma do attong pesta on
Nga rade be sude, jala akka perhundulna pe nga ditentukan
Nungnga adong plangkatna didia annon akka tamu huddul


Akka plangkat nai ima: PARANAK - PARBORU - TULANG - PARHATA dohot
PARSUBANG (ima na soboi mangallang B2 manang na boe alai dang pakke gota)

Holan masuk keluargana na sian Jawa Barat nakkaning, pittor ribut ma
muruk - muruk ima na sian Garut,Sukabumi dohot Tasikmalaya

"Songoni do hape hamu lae, so adong dipasangap hamu hami. Hape nga dao hami ro tu pesta muna on, dang hurippu hami songoni baenon muna tu hami.Dang adong diargai hamu hami.Tokkinon pe mulak nama hami!!!" Ninna sahalak sian nasida muruk-muruk.

"Ai mahua horoa lae, aha na sala hubaen hami?" Ninna nappuna pestaon

"Ido..!!Ai hami par Garut, Par Sukabumi dohot Par Tasikmalaya dang diparade hamu huddulan nami, holan Par Subang ido di baen hamu huddulanna. Mardikkan do hamu!!!!, Mulak nama hami"